Jakarta – Dalam pidatonya pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Jakarta pada hari Senin, Presiden Prabowo Subianto percaya bahwa dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia dapat bangkit menjadi negara yang unggul.
Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia kini berada di posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, serta menempati posisi ke-16 sebagai negara dengan perekonomian terbesar secara global.
“Kekayaan kita sangat besar. Saya percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan, kita akan bangkit sebagai negara yang hebat. Ini adalah keyakinan saya,” ungkap Presiden Prabowo saat acara di halaman Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, cvtogel Senin.
Namun, Presiden menyatakan bahwa untuk menjadi negara yang hebat, perlu mengatasi masalah korupsi dan menertibkan pejabat negara yang menyalahgunakan kekuasaan serta mengizinkan kekayaan negara dicuri.
“Kekayaan kita sekali lagi sangat besar, tetapi banyak penjahat yang mencuri uang rakyat, dan saya bertekad untuk menindak ini semua,” sambung Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyayangkan banyaknya kasus korupsi yang terjadi di pusat-pusat kekuasaan dan dalam pemerintahannya.
“Sebagai Presiden Republik Indonesia, saya melihat masih banyak penyimpangan, masih ada korupsi yang tinggi, serta manipulasi yang terjadi di dalam pemerintahan dan kekuasaan,” jelas Presiden.
Karena itu, Presiden mengingatkan para bawahannya untuk memperbaiki diri dan memulihkan kepercayaan rakyat kepada pejabat negara.
“Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini, di hari peringatan lahirnya Pancasila, untuk mengajak semua pihak yang mendapat mandat dari rakyat, mari kita kembalikan nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai mulia perjuangan bangsa kita, mari kita gunakan momentum ini untuk memperbaiki diri dan sistem kita masing-masing,” kata Presiden.
Hari Lahir Pancasila diperingati pada 1 Juni setiap tahunnya, namun untuk tahun ini, upacara nasional diadakan pada Senin, 2 Juni 2025.
Di Gedung Pancasila, Presiden Prabowo memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada pagi hari itu, dihadiri oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, yang juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, serta para menteri dalam Kabinet Merah Putih.