Jakarta (cvtogel) – Ferdy Hasiman, seorang pengamat dalam bidang tambang dan energi, menyatakan bahwa sejumlah perusahaan milik negara (BUMN) dan tambang nasional telah berhasil menjadi contoh dalam penerapan praktik pertambangan ramah lingkungan dengan pendekatan yang terencana dan terukur.
Perusahaan-perusahaan tambang yang ia sebutkan meliputi PT Vale Indonesia Tbk, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Inalum.
“Saya telah mengunjungi daerah operasi mereka, yang mencakup reklamasi area bekas tambang, pelestarian lingkungan, dan pengembangan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan tidak selalu berhubungan dengan kerusakan,” ujar Ferdy, yang merupakan peneliti di Alpha Research Database Indonesia, saat memberikan keterangan di Jakarta pada hari Rabu.
Salah satu contoh yang diperlihatkan adalah PT Vale Indonesia yang terletak di Sorowako, Sulawesi Selatan. Ferdy mengungkapkan bahwa perusahaan ini tidak hanya menjaga kebersihan Sungai Matano, yang berfungsi sebagai sumber untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), tetapi juga membangun kebun persemayan modern seluas 2,5 hektare yang dapat menghasilkan hingga 700. 000 bibit tanaman setiap tahunnya.
Antam menunjukkan tindakan serupa dengan menanam hampir lima juta pohon di lokasi bekas tambang, daerah aliran sungai, dan di pesisir. Di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Antam mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) yang langsung mengaddress isu-isu keberlanjutan.
Di sisi lain, PT Inalum aktif dalam merehabilitasi kawasan strategis di Danau Toba yang menunjukkan komitmen mereka pada pelestarian air dan keragaman hayati. Total luas area reklamasi pascatambang yang dilakukan oleh MIND ID Group sudah mencapai lebih dari 7. 000 hektare pada tahun 2024.
PTBA mengambil langkah proaktif lainnya dengan melakukan konservasi terumbu karang di Pulau Pahawang, Lampung, serta mereklamasi 2. 146 hektare lahan tambang pada tahun 2022. Sementara itu, PT Timah Tbk (TINS) telah menanam lebih dari 18. 000 pohon mangrove dan mengembangkan Kampoeng Reklamasi sebagai tujuan wisata berkelanjutan di Bangka.