Mentan: Koperasi Merah Putih Putus Mata Rantai Pasokan Pangan

Jakarta, 10 Oktober 2025 (CVTOGEL)— Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan merupakan langkah strategis untuk memutus mata rantai pasokan pangan yang selama ini merugikan petani dan konsumen.

Menurut Amran, sistem distribusi pangan nasional selama ini terlalu panjang dan melibatkan banyak pihak perantara. Dalam skema lama, hasil panen petani biasanya melewati delapan tahapan sebelum sampai ke tangan konsumen — mulai dari tengkulak, pedagang pengumpul, grosir, hingga pengecer. Akibatnya, harga di tingkat petani jauh lebih rendah dibandingkan harga di pasar.

“Melalui Koperasi Merah Putih, rantai itu dipangkas menjadi hanya tiga lini: petani – koperasi – konsumen. Dengan begitu, petani bisa memperoleh harga lebih baik dan konsumen mendapatkan harga yang lebih terjangkau,” ujar Amran di Jakarta, Jumat (10/10).

Mentan menuturkan, keuntungan besar selama ini lebih banyak dinikmati oleh para tengkulak dan pedagang perantara. Berdasarkan kajiannya, margin keuntungan dari sembilan bahan pokok yang dikuasai perantara bisa mencapai Rp 313 triliun per tahun.

“Kita tidak boleh terus membiarkan petani kalah dalam sistem perdagangan yang timpang. Koperasi Merah Putih hadir untuk mengembalikan keadilan ekonomi di desa,” tambahnya.

Pemerintah, lanjut Amran, akan memberikan dukungan penuh bagi pengembangan koperasi tersebut, termasuk melalui penyediaan pupuk, bibit unggul, alat pertanian modern, serta pendampingan manajemen. Koperasi juga akan berfungsi sebagai off-taker, yakni pembeli utama hasil panen petani, sebelum menyalurkan ke pasar secara langsung.

Amran berharap, keberadaan koperasi ini dapat menjaga stabilitas harga pangan, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kita ingin setiap desa memiliki koperasi yang kuat, transparan, dan profesional. Dengan begitu, pangan dari petani tidak lagi dikendalikan oleh segelintir pihak,” ujarnya.


Tantangan Implementasi

Meski dinilai positif, sejumlah pihak menilai langkah ini memerlukan perencanaan matang. Pengamat ekonomi pertanian menyoroti beberapa tantangan, antara lain:

  • Kapasitas manajemen koperasi di tingkat desa yang perlu ditingkatkan agar mampu menjalankan fungsi bisnis dan logistik secara efisien.

  • Infrastruktur distribusi yang masih terbatas di beberapa wilayah, berpotensi menghambat jalur pasok langsung ke konsumen.

  • Pengawasan kelembagaan agar koperasi tidak berubah menjadi monopoli lokal atau dikuasai kelompok tertentu.

Meskipun demikian, program Koperasi Merah Putih dinilai sejalan dengan semangat kemandirian pangan nasional dan pemberdayaan ekonomi rakyat di tingkat desa.

Related Post