HUT Nasionalisasi ke-67, Semen Padang genjot transformasi bisnis

Jakarta – PT Semen Padang, yang merupakan anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (Persero) atau SIG, menganggap perayaan Hari Ulang Tahun Pengambilalihan Ke-67 sebagai kesempatan untuk berkembang menjadi entitas yang lebih besar dan mengembalikan kejayaan masa lalu.

Pri Gustari Akbar, Plt Dirut PT Semen Padang, menyatakan bahwa perusahaan telah mampu menyusuri berbagai rintangan sejarah, mulai dari perang, proses nasionalisasi, krisis ekonomi, reformasi, pandemi, hingga perkembangan era digital.

Pada perayaan kali ini, Semen Padang memandang optimis bahwa perubahan dalam model bisnis yang sedang diterapkan akan memungkinkan perusahaan berperan secara strategis sebagai pusat industri semen, khususnya di wilayah Sumatera.

“Perubahan ini bukan sekadar administrasi. Ini adalah kesempatan besar bagi PT Semen Padang untuk kembali bangkit dan berperan penting dalam ekosistem industri semen di Sumatera,” kata Pri saat dihubungi CVTOGEL di Jakarta, pada hari Senin.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Semen Padang dipercaya untuk mengelola aset-aset utama seperti pabrik semen, pabrik pengemasan, pelabuhan, serta sistem logistik.

Lebih jauh, Semen Padang juga ditunjuk sebagai koordinator untuk area pemasaran di tujuh provinsi di Sumatera.

“Ini adalah tanggung jawab besar, dan kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Kami berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar Semen Padang dapat melewati semua tantangan dan tetap berkontribusi dalam pembangunan Republik Indonesia,” tambahnya.

Perayaan Hari Pengambilalihan atau Nasionalisasi perusahaan yang berasal dari Belanda dirayakan setiap 5 Juli.

Proses pengambilalihan perusahaan Belanda dimulai pada tahun 1958 melalui Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda.

Tujuan dari nasionalisasi ini termasuk menunjukkan ketegasan politik Indonesia terhadap Belanda, menghilangkan kekuasaan ekonomi kolonial Belanda, memberikan keuntungan yang maksimal dari perusahaan untuk rakyat Indonesia, memperkuat potensi ekonomi nasional serta meningkatkan keamanan dan pertahanan negara.

Perusahaan Belanda yang kini dikelola oleh Indonesia, khususnya oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk PT Semen Padang yang sebelumnya dikenal sebagai NV Padang Portland Cement Maatschappij (PPMC), PT KAI yang dulunya bernama Staatsspoorwegen (SS), PT Bio Farma yang sebelumnya adalah Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur, PT Pindad yang sebelumnya Constructie Winkel, PT PAL Indonesia (Persero) Marine Establishment, PT Pos Indonesia, PT Bank Tabungan Negara (Persero) yang sebelumnya bernama Postspaarbank, serta PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang dikenal dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche.

Related Post