Jakarta (cvtogel alternatif)– Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) menyatakan optimisme bahwa industri keramik nasional kini telah mencapai tahap swasembada dan siap mendukung penuh program pemerintah membangun tiga juta rumah per tahun.
Ketua Umum ASAKI, Elisa Sinaga, mengatakan kebijakan pemerintah memperpanjang program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) menjadi pendorong utama meningkatnya daya saing industri keramik nasional. Dengan biaya energi yang lebih terjangkau, pabrikan keramik lokal mampu meningkatkan kapasitas produksi sekaligus menekan ketergantungan terhadap produk impor.
“Dengan dukungan kebijakan gas industri dan prioritas penggunaan produk dalam negeri, kami yakin Indonesia sudah swasembada keramik. Industri siap menyuplai kebutuhan untuk program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah,” ujar Elisa dalam keterangan pers, Selasa (7/10).
ASAKI mencatat, tingkat utilisasi industri keramik nasional saat ini telah mencapai sekitar 75 %, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Beberapa produsen bahkan tengah menyiapkan ekspansi tahap kedua senilai Rp 4 triliun yang akan menambah kapasitas hingga 45 juta meter persegi ubin per tahun dan menyerap ribuan tenaga kerja baru.
Dorongan dari Program Perumahan Nasional
Program pemerintah membangun tiga juta rumah per tahun disebut menjadi momentum kebangkitan industri bahan bangunan. ASAKI memperkirakan, kebutuhan keramik dari program tersebut bisa mencapai 110 juta meter persegi per tahun, setara 17 % dari kapasitas nasional.
Selain itu, penerapan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di proyek-proyek pemerintah diyakini semakin memperkuat posisi produk lokal di pasar domestik.
“Dengan TKDN dan proteksi terhadap dumping impor, produk dalam negeri akan jadi tulang punggung pembangunan nasional,” tambah Elisa.
Tantangan: Pasokan Gas dan Impor Murah
Meski demikian, kalangan industri mengingatkan bahwa tantangan masih ada, terutama gangguan pasokan gas di beberapa wilayah dan maraknya produk impor murah, khususnya dari Tiongkok. Kondisi tersebut masih dapat menghambat kelancaran produksi dan menekan harga di pasar.
ASAKI berharap pemerintah terus memastikan keberlanjutan kebijakan energi industri serta penegakan aturan antidumping untuk melindungi produsen nasional.
Optimisme Menuju Ketahanan Industri
Dengan sinergi kebijakan pemerintah dan kesiapan pelaku industri, ASAKI optimistis Indonesia benar-benar bisa mencapai kemandirian industri keramik dan berperan aktif dalam mewujudkan target besar program 3 juta rumah+ yang dicanangkan pemerintah.
“Kami tidak hanya siap memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga ingin menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor keramik di kawasan,” pungkas Elisa.